Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing
sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu. Pengendalian intern didefinisikan sebagai
suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau
objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk
mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti
reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Elemen-elemen Pengendalian Intern
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang
meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk
Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring),
serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).
A. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi
tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian
adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen
bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif
atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi)
serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini sangat penting karena
menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
pengendalian internal dan pengendalian manajemen:
1. pengendalian internal
a. pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern
dan ekstern
b. lebih menekankan pada tujuan perusahaan dan menghubungkan
pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan
c. meliputi produksi,
transportasi dan riset perusahaan.
2. pengendalian manajemen
a. mengendalikan terrdiri dari pengendalian administratif
dan pengendalian akuntansi
b. menekankan pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva
perusahaan dengan melakukan pencatatan akuntansi memadai
c. meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan efesiensi
dan taat pada hukum yang berlaku.
B. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang
namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang
telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di
perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
C. Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi
proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau
mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian
meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
- Pelimpahan tanggung jawab.
- Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
- Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
D. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan
menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian
intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan
dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan
cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan
oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala
saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi
atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan.
E. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang
penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan
oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan.
Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar
eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan
keputusan dan pelaporan eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar